1. Simpulan Paragraf
Kalimat simpulan disusun berdasarkan hubungan
2. Tujuan Penulisan Paragraf
Terdapat 5 tujuan penulisan paragraf, yakni (1) menceritakan, (2) menggambarkan, (3) memaparkan, (4) meyakinkan, dan (5) membujuk / mengimbau.
3. Tabel
Tabel merupakan daftar yang memuat informasi yang umumnya berupa bilangan atau jumlah. Tabel terdiri atas kolom-kolom dan baris-baris. Kolom berjejer dari kiri ke kanan, sedangkan baris tersusun dari atas ke bawah. Sebuah tabel dapat dijelaskan dalam bentuk kalimat-kalimat pernyataan. Untuk memahaminya, kita dapat melihat hubungan informasi yang dinyatakan dalam baris-baris dengan kolom-kolomnya.
4. Simpulan tabel
Kesimpulan isi tabel dapat diperoleh melalui informasi umum yang ada pada deretan kolom ataupun baris-barisnya.
5. Opini
Opini dapat diartikan sebagai 'pendapat'. Wujudnya berupa perkiraan, keyakinan, penilaian, tanggapan atau hasil pemikiran. Opini dapat ditemukan dalam tajuk rencana. Adapun yang dimaksud dengan tajuk rencana (editorial) adalah karangan pokok dalam surat kabar atau majalah. Tajuk rencana dapat pula didefinisikan sebagai kolom khusus dalam surat kabar yang berisikan tanggapan media yang bersangkutan terhadap suatu peristiwa aktual. Tanggapan tersebut bisa berupa dukungan, pujian, kritikan dan bahkan cemoohan. Suatu opini atau pendapat dapat berwujud definisi atau pendefinisian, misalnya, ditandai oleh kata 'merupakan' , 'adalah'. Selain itu, pendapat dapat ditandai oleh penggunaan kata-kata 'sekiranya', 'mungkin', 'apabila'.
6. Tajuk Rencana
Tajuk rencana merupakan kolom dalam surat kabar atau majalah yang sering dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan tertentu dari media bersangkutan kepada pihak lain, misalnya kepada pemerintah, pengusaha, ataupun masyarakat pada umumnya.
7. Kalimat Utama
Kalimat utama adalah kalimat yang berperan sebagai pokok atau dasar pengembangan suatu paragraf. Letaknya pada umumnya berada di awal paragraf atau pada akhir paragraf.
8. Kalimat Fakta
Kalimat fakta adalah kalimat yang menyatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan; menyatakan informasi secara apa adanya tanpa penambahan oleh pendapat ataupun tanggapan pribadi.
9. Arti Kata
Makna suatu kata dapat dilihat dengan melihat kamus (makna leksikal) atau dengan memaknainya berdasarkan penggunaannya dalam kalimat (makna gramatikal).
10. Menyunting Kalimat Rancu
Kalimat rancu adalah kalimat yang menyimpang atau tidak sesuai dengan konteks penggunaannya sehingga tidak membentuk paragraf yang baik. Paragraf yang baik adalah paragraf yang padu, masing-masing kalimatnya saling berkaitan, mendukung satu gagasan yang sama.
11. Ide Pokok Paragraf
Ide pokok paragraf adalah ide atau gagasan yang mendasari pengembangan suatu paragraf. Ide pokok sebuah paragraf mungkin terletak pada kalimat pertama ataupun pada kalimat terakhir. Ide pokok umumnya berwujud frasa, sedangkan gagasan utama dituangkan dalam bentuk klausa.
12. Biografi
Biografi merupakan buku yang mengisahkan kehidupan seseorang. Dari sebuah biografi, kita bisa banyak belajar tentang kehidupan tokoh, termasuk keteladanan-keteladanannya.Adapun yang dimaksud dengan keteladanan adalah sikap atau perbuatan seseorang yang layak dicontoh karena mengandung suatu kebaikan/manfaat. Dalam biografi bisa terdapat konflik. Konflik merupakan pertentangan yang dialami seseorang ataupun beberapa orang tokoh dalam suatu cerita. Bentuknya bisa berupa pertentangan fisik, keyakinan, keinginan, dan budaya.
13. Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang terdiri atas dua larik, rima akhir berpola /aa/, larik pertama merupakan syarat dan larik kedua berisi akibat dari yang disebutkan pada baris pertama. Isinya mengandung suatu nasihat.
14. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer ditandai oleh penggunaan kata-katanya yang tidak lazim, menyimpang dari bahasa sehari-hari. Puisi itu menggunakan permainan bunyi yang kemudian mendobrak aturan-aturan baku.
15. Suasana (Puisi)
Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Suasana adalah akibat yang ditimbulkan suatu puisi terhadap jiwa pembaca.Suasana berkaitan dengan isi hati penyair yang tergambar dalam puisinya. Suasana sebuah puisi dapat diketahui melalui kata sifat atau kata yang bermakna keadaan.
16. Penokohan (Novel)
Penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik novel. Penokohan berkenaan dengan watak ataupun karakter seseorang. Watak tokoh dapat diketahui melalui perkataan, perbuatan, penjelasan langsung pengarang, ataupun perkataan tokoh lainnya. Watak tokoh juga dapat diketahui melalui jalan pikiran, penampilan, ataupun lingkungan hidupnya.
17. Latar (Novel)
Latar merupakan unsur lain dari suatu novel. Latar mencakup tempat, waktu, suasana.
18. Cerpen
Cerpen merupakan karya imajinatif. Meskipun demikian, cerpen seringkali mengandung bagian-bagian yang bersesuaian dengan kehidupan yang sesungguhnya. Cerpen juga bisa merupakan rekaman ataupun potret dari kehidupan seseorang ataupun kelompok masyarakat tertentu.
19. Konflik (Drama)
Konflik adalah ketegangan atau pertentangan dalam sebuah cerita (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri seorang tokoh, dua orang tokoh, atau kelompok). Konflik dapat dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain : awal konflik, konflik mulai bergerak (konflikasi), puncak konflik atau klimaks, dan penyelesaian atau antiklimaks (akhir konflik). Konflik merupakan salah satu unsur yang menggerakan alur drama. Keberadaan masalah/ konflik di dalam drama terlihat dari dialog para tokohnya.
20. Melengkapi Kalimat Rumpang
Untuk melengkapi bagian rumpang, kita harus memerhatikan kalimat sebelum dan sesudahnya. Di samping itu, kita harus memerhatikan tema atau ide pokok paragrafnya.
21. Frasa
Frasa merupakan kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Penggunaan frasa harus memerhatikan konteks kalimatnya; sebelum dan sesudahnya.
21. Simpulan Analogi
Analogi merupakan salah satu cara merumuskan kesimpulan dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didasarkan pada asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.
22. Simpulan Generalisasi
Kesimpulan dapat pula dirumuskan dengan cara generalisasi. Generalisasi adalah proses penyimpulan yang menggunakan beberapa pernyataan (fakta) khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
23. Entimem
Entimem adalah cara merumuskan silogisme yang diperpendek. Entimem tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung pada simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.
24. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang berdasarkan kaidah standar, yakni ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
25. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang menyatakan suatu maksud dengan benar, jelas, dan ringkas. Kalimat efektif harus memenuhi syarat :
a. secara tepat mewakili pikiran pembaca atau penulisnya,
b. mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Ciri-ciri kalimat efektif adalah memiliki kesatuan, kepaduan, kelogisan, dan kehematan.
26. Surat Niaga
Surat niaga (pengiriman barang) pada umumnya dibentuk oleh tiga bagian utama, yakni pembuka, isi, dan penutup. Kalimat pembuka berisi pernyataan "pengiriman barang".
27. Pemerian Surat Undangan
Penulisan suatu pemerian di dalam surat berkaitan dengan penulisan tanda baca dan huuf kapital. Karena merupakan bagian dari kalimat sebelumnya, penulisan huruf awal pada setiap bagian dalam pemerian itu harus menggunakan huruf kecil.
Contoh :
hari, tanggal : Sabtu, 8 April 2014
pukul : 08.00-13.00
tempat : Aula MAN 2
acara : Pentas Seni Siswa
28. Ungkapan
Ungkapan (idiom) adalah kata atau kelompok kata yang memiliki makna kias atau makna yang tidak sebenarnya. Penggunaan ungkapan haruslah memerhatikan maksud konteks cerita secara keseluruhan. Di samping itu, kita harus memahami makna dari ungkapan itu sendiri.
29. Peribahasa
Peribahasa merupakan pernyataan yang keseluruhannya bermakna kias. Isinya bisa berupa nasihat, sindiran, pemberitahuan.
30. Resensi
Resensi merupakan teks yang berisi ulasan terhadap suatu buku atau karya-karya lain : drama, film ,album lagu. Selain menjelaskan identitas buku, dalam resensi juga terdapat sinopsis, kelebihan dan kelemahan buku, serta saran-saran untuk pembaca. Adapun aspek-aspek yang diulasnya adalah isi, struktur, bahasa, ataupun tata penyajiannya (setting). Ulasan atau komentar dalam resensi pada umumnya ditempatkan pada bagian akhir.
31. Istilah
Istilah adalah kata yang secara khusus digunakan di dalam bidang tertentu, seperti bidang politik, ekonomi, budaya, olahraga, agama.
32. Kata Imbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yang memiliki bubuhan (afiks) yang berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), dan akhiran (sufiks). Imbuhan dapat mengubah makna suatu kata.
33. Melengkapi Dialog
Untuk melengkapi dialog, kita harus mengetahui tema umumnya serta dialog sebelum dan sesudahnya.
34. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang dibentuk oleh sampiran dan isi. Untuk melengkapi pantun, kita harus memerhatikan keselarasan pada tema dan rimanya. Larik ketiga harus selaras dengan rima pada larik kesatu; larik keempat harus sesuai dengan rima pada larik kedua. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.
35. Rumusan Masalah Karya Ilmiah
Rumusan masalah dalam karya ilmiah harus berupa kalimat tanya. Adapun kata tanya yang wajib dgunakan adalah 'bagaimana' dan 'mengapa'. Rumusan masalah juga harus sesuai dengan topiknya.
36. Latar Belakang Karya Ilmiah
Latar belakang merupakan bagian awal dari suatu karya ilmiah. Isinya memaparkan tentang pendorong (penyebab) pentingnya penulisan karya ilmiah itu. Latar belakang juga dapat diisi dengan sesuatu yang saling bertentangan, misalnya antara kenyataan dengan harapan.
37. Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang berisi bujukan, dorongan; bersifat memengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan tertentu yang diinginkan pembicara/penulisnya. Kalimat persuasif sering dijumpai dalam pidato.Kalimat persuasif, antara lain, ditandai dengan penggunaan kata-kata seperti 'hendaklah', 'jangan(lah)', 'harus'.
38. Kritik
Kritik merupakan bahasan berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan suatu karya (sastra).
39. Penulisan Judul
Penulisan judul harus sesuai dengan EYD, harus menggunakan huruf kapital pada setiap awal katanya kecuali kata depan dan kata sambung, seperti 'oleh', 'dengan', 'pada', 'dalam','atau', 'dan', 'di', 'ke', 'dari', 'yang', 'untuk'.
40. Majas (Puisi)
Majas adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan makna perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. Majas banyak digunakan di dalam puisi.
41. Makna Tersurat dan Makna Tersirat
Paragraf mengandung maksud yang tersurat dan tersirat. Maksud tersurat dinyatakan secara langsung melalui kalimat-kalimatnya sedangkan maksud makna tersirat tersembunyi di balik kalimat-kalimatnya itu. Maksud tersirat dapat diperoleh setelah memahami maksud yang tersurat.
42. Karakteristik Sastra Melayu Klasik / Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, atau silsilah yang bersifat keagamaan, rekaan, historis, dan biografis. Karakteristik atau ciri-ciri sastra Melayu, antara lain, (1) bercerita tentang kehidupan bangsawan atau keistanaan (istanasentris), (2) menceritakan kesaktian-kesaktian atau kemustahilan, (3) menggunakan bahasa Indonesia lama (Melayu).
43. Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang berintikan kata sifat (adjektif).
44. Kata Penghubung (Konjungsi)
Kata penghubung (konjungsi) adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata, klausa, kalimat, atau dua paragraf. Contoh kata penghubung : atau, tetapi, sebab, sehingga, bahwa, maupun, jika. Kata-kata penghubung memiliki peran atau fungsi penerapan yang berbeda-beda. Misalnya, kata 'atau' menghubungkan dua kata yang bersifat pemilihan. Kata 'serta' untuk menyatakan penjumlahan, dan kata 'jika' untuk menyatakan hubungan syarat. Penggunaan kata-kata itu harus memerhatikan hubungan antarkata/klausa pada kalimatnya.
45. Kalimat Deskriptif
Kalimat deskriptif adalah kalimat yang menggambarkan orang, benda, alam, dan yang lainnya. Kalimat deskriptif ditandai oleh banyaknya penggunaan kata sifat di dalamnya. Deskripsi adalah karangan yang berisi pengalaman suatu yang dilihat, dirasa, didengar, dialami dan sebagainya sehingga membuat pembaca seoloah-olah berada di dalam ceritanya sesuai dengan apa yang digambarkan pada cerita tersebut (memfungsikan pancaindera di pembaca).
46. Melengkapi Larik Puisi Baru
Salah satu ciri dari puisi yang baik adalah memiliki kepaduan ataupun harmonisasi dalam bunyi dan makna kata-katanya. Untuk itu, dalam melengkapinya pun, kita harus memerhatikan pilihan kata atau diksinya agar bunyi dan maknanya menjadi padu, terutama dengan kata sebelum ataupun sesudahnya.
47. Menentukan Amanat
Amanat merupakan pesan yang terkandung di dalam suatu cerita. Amanat itu mudah dirumuskan setelah tema atau isi cerita itu sudah kita ketahui. Amanat bisa diungkapkan secara tersurat ataupun tersirat. Melalui amanat, pengarang mengajak para pembacanya atau pendengarnya untuk menyenangi sesuatu, membenci, atau menggugah hati pembaca tentang suatu hal.
48. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami perulangan, baik itu seluruhnya ataupun sebagian, dengan disertai perubahan bunyi ataupun tidak. Contoh kata ulang : bersalam-salaman, berlinang-linang, cela-celaan.
49.Artikel
Artikel adalah tulisan lengkap yang ada di surat kabar atau majalah. Secara umum, majalah mengandung pembukaan, isi, dan penutup. Tujuan penulisan artikel dinyatakan pada bagian pendahuluan, baik itu secara tersurat maupun tersirat.
50. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Adapun kata yang dapat digunakan adalah : apa (menanyakan benda), siapa (menanyakan orang), mengapa (menanyakan sebab), di mana (menanyakan tempat), dan bagaimana (menanyakan cara, hal, keadaan), dan sebagainya.
51. Puisi
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang dibangun oleh kata-kata yang bermakna konotatif, bermakna tidak sebenarnya. Makna kata-katanya dapat dipahami dengan melihat hubungan dengan kata-kata lainnya.
52. Maksud/Makna Umum dalam Puisi
Maksud atau makna umum sebuah puisi dapat diketahui melalui kata-kata yang banyak diulang atau digunakan di dalam puisi itu. Kata yang dimaksud bisa berupa kata sama ataupun hampir sama maknanya.
53. Silogisme
Silogisme disebut juga penalaran deduksi. Silogisme memerlukan dua premis. Premis yang pertama disebut premis umum (PU) atau premis mayor dan premis yang kedua disebut premis khusus (PK).
54. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.
55. Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai yang berhubungan dengan sikap/perilaku baik buruknya perbuatan, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya yang diterima umum.
56. Paragraf Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang berisi uraian (paparan) yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan.
57. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat yang disertai pembahasan yang logis dan diperkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu diterima kebenarannya.
58. Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf berdasarkan data yang sesuai dengan fakta. Fakta atau data dapat diperoleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survei. Jumlah data atau fakta khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
59. Paragraf Sebab-Akibat
Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang dimulai dengan fakta yang berupa sebab lalu disusul dengan kesimpulan yang berupa akibat.
60. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang lalu dibuatkan padanannya pada bahasa Indonesia.
61. Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya.
62. Membaca Grafik
Cara membaca grafik adalah sebagai berikut.
(1). Baca judulnya.
(2). Perhatikanlah informasi atau keterangan di sekitar grafik itu.
(3). Baca detail-detail informasi yang ditunjukkan oleh hubungan titik-titik koordinatnya.
(4). Rumuskanlah kesimpulan tentang isi grafik tersebut.
63. Paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat itu saling bertalian secara padu untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu.
64. Surat Lamaran Kerja
Untuk membuka surat lamaran kerja, bila pengajuan lamaran didasarkan dari suatu sumber, maka harus dijelaskan secara lengkap media yang menjadi rujukan lamaran itu, yakni nama media, tanggal terbit, dan isi pernyataan yang ada di dalamnya. Kalimat penutup pada surat lamaran kerja umumnya berisi penyampaian terima kasih dari si pelamar kepada pimpinan perusahaan yang dilamarnya. Penulisan kalimat ini harus menggunakan kalimat efektif dan lugas.
0 komentar:
Posting Komentar